Telepon seluler dengan kemampuan menyajikan film atau gambar tiga dimensi (3D) bukan sekadar khayalan lagi. Teknologi itu sudah ada di depan mata. LG menghadirkan teknologi itu di Tanah Air melalui LG P920 atau lebih dikenal dengan Optimus 3D.
Tempo mendapat kesempatan mencicipi kebolehan ponsel yang tiap sudutnya didesain melengkung ini. Yang hebat, untuk menyaksikan tampilan film atau gambar yang seolah “keluar dari layar” itu tak dibutuhkan kacamata khusus. Hanya dengan mata telanjang, pengalaman menikmati film 3D bisa dirasakan.
Kesan pertama saat Tempo memegang ponsel ini, ukuran layarnya terasa tak lazim untuk sebuah ponsel. Ya, itu lantaran LG Optimus 3D memang hadir dengan layar seluas 4,3 inci dengan kedalaman 16 juta warna. Meski lebar, namun masih nyaman untuk digenggam.
Bodinya dibalut warna hitam dengan bagian belakang terbuat dari plastik. Tepat di bagian atas layar terdapat logo LG dan speaker, sedangkan di bagian bawah terdapat tombol sentuh khas ponsel Android: widget, home, back, dan search.
Pada bagian atas ponsel, terdapat tombol power yang sekaligus menjadi kunci untuk mengaktifkan dan menonaktifkan ponsel, serta jack headphone 3,5 milimeter. Adapun di bawah hanya ada setitik mikrofon.
Di sebelah kanan terdapat pengatur volume dan jalan pintas untuk mengakses fitur 3D. Sedangkan di sisi berlawanan ada port microUSB untuk transfer data dan mengisi daya baterai serta port HDMI.
LG membenamkan kamera 3D stereoscopic pada bagian belakang dan kamera 5 megapiksel plus lampu kilat LED yang terletak di antaranya. Uniknya, di ponsel ini, pengguna tak perlu repot menggunakan kacamata khusus untuk menikmati tayangan 3D.
Konsekuensinya, pengguna harus mendapatkan sudut yang tepat supaya bisa melihat gambar yang benar-benar hidup. Sedikit saja sudut pandang bergeser, maka pengalaman 3D buyar karena gambar menjadi berbayang atau seolah bertumpuk-tumpuk. Sayangnya, dalam menikmati konten tiga dimensi ini, mata jadi mudah lelah bahkan sampai terasa pusing.
Tapi soal kinerja, LG Optimus 3D bisa diandalkan. Ketika digunakan untuk mengunduh berbagai aplikasi, sambil berselancar di Internet dan menyetel musik, semua bisa dikerjakan secara simultan. Rahasia di balik performa ini ada pada tri-dual. Arsitektur ini berarti LG Optimus 3D menggunakan prosesor dual-core, dual-channel, dan dual-RAM sehingga menghasilkan kinerja yang cepat dan efisien.
Bagi yang suka foto-foto, fungsi kamera pada ponsel ini cukup baik dan dapat menyesuaikan dengan tingkat pencahayaan yang rendah dan tinggi. Melalui 3D stereoscopic, pengguna bisa mengambil foto dalam versi tiga dimensi atau sebaliknya, mengambil gambar dua dimensi kemudian diubah menjadi 3D.
Yang patut disayangkan dari ponsel cerdas ini, ketahanan baterai yang kurang maksimal. Saat digunakan untuk memutar video tiga dimensi secara terus-menerus, kekuatannya sekitar 7 jam. Sementara untuk aktivitas biasa, seperti browsing, menelepon, dan berkirim pesan singkat atau pesan instan, ponsel ini bisa menyala sampai 12 jam.
Satu lagi catatan untuk LG Optimus 3D ini adalah masih menggunakan sistem operasi Android 2.2 alias Froyo. Namun jangan khawatir, pengguna bisa memperbarui platform itu menjadi Android 2.3 (Gingerbread).
Rencananya, LG akan resmi meluncurkan ponsel yang diperkirakan harganya di kisaran Rp 5,5 juta itu pada September mendatang. Dalam penjualannya nanti, Optimus 3D di-bundling dengan operator seluler Telkomsel.
Tempo mendapat kesempatan mencicipi kebolehan ponsel yang tiap sudutnya didesain melengkung ini. Yang hebat, untuk menyaksikan tampilan film atau gambar yang seolah “keluar dari layar” itu tak dibutuhkan kacamata khusus. Hanya dengan mata telanjang, pengalaman menikmati film 3D bisa dirasakan.
Kesan pertama saat Tempo memegang ponsel ini, ukuran layarnya terasa tak lazim untuk sebuah ponsel. Ya, itu lantaran LG Optimus 3D memang hadir dengan layar seluas 4,3 inci dengan kedalaman 16 juta warna. Meski lebar, namun masih nyaman untuk digenggam.
Bodinya dibalut warna hitam dengan bagian belakang terbuat dari plastik. Tepat di bagian atas layar terdapat logo LG dan speaker, sedangkan di bagian bawah terdapat tombol sentuh khas ponsel Android: widget, home, back, dan search.
Pada bagian atas ponsel, terdapat tombol power yang sekaligus menjadi kunci untuk mengaktifkan dan menonaktifkan ponsel, serta jack headphone 3,5 milimeter. Adapun di bawah hanya ada setitik mikrofon.
Di sebelah kanan terdapat pengatur volume dan jalan pintas untuk mengakses fitur 3D. Sedangkan di sisi berlawanan ada port microUSB untuk transfer data dan mengisi daya baterai serta port HDMI.
LG membenamkan kamera 3D stereoscopic pada bagian belakang dan kamera 5 megapiksel plus lampu kilat LED yang terletak di antaranya. Uniknya, di ponsel ini, pengguna tak perlu repot menggunakan kacamata khusus untuk menikmati tayangan 3D.
Konsekuensinya, pengguna harus mendapatkan sudut yang tepat supaya bisa melihat gambar yang benar-benar hidup. Sedikit saja sudut pandang bergeser, maka pengalaman 3D buyar karena gambar menjadi berbayang atau seolah bertumpuk-tumpuk. Sayangnya, dalam menikmati konten tiga dimensi ini, mata jadi mudah lelah bahkan sampai terasa pusing.
Tapi soal kinerja, LG Optimus 3D bisa diandalkan. Ketika digunakan untuk mengunduh berbagai aplikasi, sambil berselancar di Internet dan menyetel musik, semua bisa dikerjakan secara simultan. Rahasia di balik performa ini ada pada tri-dual. Arsitektur ini berarti LG Optimus 3D menggunakan prosesor dual-core, dual-channel, dan dual-RAM sehingga menghasilkan kinerja yang cepat dan efisien.
Bagi yang suka foto-foto, fungsi kamera pada ponsel ini cukup baik dan dapat menyesuaikan dengan tingkat pencahayaan yang rendah dan tinggi. Melalui 3D stereoscopic, pengguna bisa mengambil foto dalam versi tiga dimensi atau sebaliknya, mengambil gambar dua dimensi kemudian diubah menjadi 3D.
Yang patut disayangkan dari ponsel cerdas ini, ketahanan baterai yang kurang maksimal. Saat digunakan untuk memutar video tiga dimensi secara terus-menerus, kekuatannya sekitar 7 jam. Sementara untuk aktivitas biasa, seperti browsing, menelepon, dan berkirim pesan singkat atau pesan instan, ponsel ini bisa menyala sampai 12 jam.
Satu lagi catatan untuk LG Optimus 3D ini adalah masih menggunakan sistem operasi Android 2.2 alias Froyo. Namun jangan khawatir, pengguna bisa memperbarui platform itu menjadi Android 2.3 (Gingerbread).
Rencananya, LG akan resmi meluncurkan ponsel yang diperkirakan harganya di kisaran Rp 5,5 juta itu pada September mendatang. Dalam penjualannya nanti, Optimus 3D di-bundling dengan operator seluler Telkomsel.
0 komentar:
Posting Komentar