Guna mempercepat pengembangan Ultrabook, Intel menggelontorkan dana lebih dari USD 300 juta. Dengan hasil kombinasi laptop dan tablet ini, Intel coba membuat kelas baru di pasar komputer.
Raksasa chip ini menjanjikan Ultrabook akan tampil dengan desain ramping dan elegan, memiliki fitur seperti tablet serta ringan. Kehadirannya akan menyuguhkan pengalaman komputasi yang sangat responsif dan aman.
Untuk produknya ini, Intel pun menginvestasikan dana khusus. Fokus pengembangan yang dilakukan Intel ini termasuk daya tahan baterai, desain fisik yang inovatif dan peningkatan kapasitas storage.
"Keseluruhan tujuan pendanaan yang diinvestasikan untuk tiga hingga empat tahun ke depan ini adalah menciptakan siklus inovasi dan kapabilitas sistem perangkat mobile terbaru tersebut," terang President Intel Capital, Arvind Sodhani.
Ada tiga fase kunci dalam strategi Intel dalam pengembangan Ultrabook, yakni pengembangan prosesor generasi kedua (rampung di 2011), chipset Ivy Bridge yang terintegrasi (2012) dan Haswell (2013). Jenis terakhir diklaim akan bisa mengurangi konsumsi daya secara signifikan.
Intel memang tampak serius menggarap Ultrabook ini. Harganya pun diupayakan Intel agar terjangkau. Perusahaan teknologi yang berpusat di Amerika Serikat ini menyebutkan banderol harga Ultrabook tidak akan lebih dari USD 1.000, bahkan kemungkinan bisa di bawah kisaran banderol tersebut.
Raksasa chip ini menjanjikan Ultrabook akan tampil dengan desain ramping dan elegan, memiliki fitur seperti tablet serta ringan. Kehadirannya akan menyuguhkan pengalaman komputasi yang sangat responsif dan aman.
Untuk produknya ini, Intel pun menginvestasikan dana khusus. Fokus pengembangan yang dilakukan Intel ini termasuk daya tahan baterai, desain fisik yang inovatif dan peningkatan kapasitas storage.
"Keseluruhan tujuan pendanaan yang diinvestasikan untuk tiga hingga empat tahun ke depan ini adalah menciptakan siklus inovasi dan kapabilitas sistem perangkat mobile terbaru tersebut," terang President Intel Capital, Arvind Sodhani.
Ada tiga fase kunci dalam strategi Intel dalam pengembangan Ultrabook, yakni pengembangan prosesor generasi kedua (rampung di 2011), chipset Ivy Bridge yang terintegrasi (2012) dan Haswell (2013). Jenis terakhir diklaim akan bisa mengurangi konsumsi daya secara signifikan.
Intel memang tampak serius menggarap Ultrabook ini. Harganya pun diupayakan Intel agar terjangkau. Perusahaan teknologi yang berpusat di Amerika Serikat ini menyebutkan banderol harga Ultrabook tidak akan lebih dari USD 1.000, bahkan kemungkinan bisa di bawah kisaran banderol tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar