Menyusul berita mengejutkan tentang pengunduran diri Steve Jobs dari tahta CEO Apple, saham Apple merosot setelah fase perdagangan.
Keputusan Jobs keluar dari Apple menyebabkan saham perusahaan yang berpusat di Cupertino, California, Amerika Serikat (AS) itu turun sebesar lima persen.
Ini memang sudah diprediksi sebelumnya. Jobs sebagai sosok yang sangat berpengaruh di Apple turut menentukan naik turunnya saham perusahaannya. Beberapa kali saham Apple juga sempat terpengaruh ketika Jobs mengumumkan cuti medis.
Namun bagaimana pun, penurunan ini dikatakan para analis bukanlah angka yang besar. Angka lima persen bisa dikatakan tidak ada pengaruhnya sama sekali, melainkan hanya reaksi sesaat yang wajar.
Ada dua alasan untuk itu. Pertama, pasar sudah memperkirakan kabar ini dan sangat bijak mengizinkan Jobs beristirahat mengingat kondisinya yang sedang sakit dan perlu waktu untuk memulihkannya. Dan yang kedua, pasar berpikir bahwa Apple akan baik-baik saja tanpa Jobs.
Meski sudah tak lagi menjabat sebagai CEO, Steve Jobs masih akan mengawasi Apple, sebagai Chairman of the Board Apple. Hal itu pun sudah dinyatakan secara resmi oleh jajaran direksi Apple, termasuk dengan menunjuk Tim Cook sebagai CEO Apple berikutnya, menggantikan Jobs.
Steve Jobs Mundur, Samsung & HTC Untung Besar
Mundurnya Steve Jobs sebagai CEO Apple bisa saja memberikan keuntungan bagi Samsung Electronics dan HTC. Keduanya sama-sama pembesut smartphone asal Asia yang berlarut-larut terkungkung dalam sengketa hak paten dengan Apple. Demikian diprediksi para analis.
Akibat dari spekulasi ini, nilai saham Samsung dan HTC naik pada perdagangan di pasar saham Asia. Samsung yang juga menjadi kompetitor terkuat Apple mengalami kenaikan nilai saham sebesar 4,2 persen di Seoul, Korea Selatan sementara HTC, naik 5,1 persen di Taipei, Taiwan.
LG Electronics pun ikut mencicipi peningkatan harga saham. Di negara asalnya, Korea Selatan, saham LG naik 5,3 persen. Sebaliknya Apple, mengalami penurunan 5 persen akibat pemberitaan ini.
Bagi Samsung dan HTC, mundurnya Jobs secara langsung akan membuka jalan bagi dua raksasa pembuat smartphone di Asia itu untuk fokus pada pengenalan produk baru dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
"Sebagian manajemen Apple bergantung pada kharismatik sang pemilik perusahaan. Maka ketika dia keluar, Apple bisa saja kembali ke ambang permulaan," kata Mitsushige Akino, Direktur perusahaan investasi Ichiyoshi Investment Management di Tokyo, Jepang.
"Apple telah mencapai puncaknya dalam hal kapitalisasi pasar dan harga saham. Maka pengunduran dirinya ini bisa menjadi simbol untuk itu," tambahnya.
Analis lainnya, Seo Won Seok dari NH Investment & Securities di Seoul, Korea Selatan berpendapat, Tim Cook yang ditunjuk sebagai pengganti Jobs kemungkinan besar akan meningkatkan kualitas hubungan antara Apple dan Samsung, mengingat perusahaan ini adalah pembuat komponen utama iPhone dan iPad.
Namun demikian, tidak semua analis mengungkapkan pendapat senada. Arnout Van Rijn, Chief Investment Officer untuk Asia dari Robeco Group menyebutkan mundurnya Jobs tidak akan berpengaruh besar bagi Apple.
"Efek halo dari Apple masih sangat kuat, tidak sekedar bergantung pada keberadaan Jobs di sana," ujar pemilik saham Samsung dan HTC ini. Menurutnya, keluarnya Jobs sebagai CEO tidak akan memperkuat para kompetitornya seperti Samsung dan HTC.
Sementara itu, James Chung, juru bicara Samsung, menolak berkomentar soal mundurnya Jobs. Demikian juga juru bicara HTC, Winston Yung yang menjabat sebagai Chief Financial Officer, memilih untuk tutup mulut.
Keputusan Jobs keluar dari Apple menyebabkan saham perusahaan yang berpusat di Cupertino, California, Amerika Serikat (AS) itu turun sebesar lima persen.
Ini memang sudah diprediksi sebelumnya. Jobs sebagai sosok yang sangat berpengaruh di Apple turut menentukan naik turunnya saham perusahaannya. Beberapa kali saham Apple juga sempat terpengaruh ketika Jobs mengumumkan cuti medis.
Namun bagaimana pun, penurunan ini dikatakan para analis bukanlah angka yang besar. Angka lima persen bisa dikatakan tidak ada pengaruhnya sama sekali, melainkan hanya reaksi sesaat yang wajar.
Ada dua alasan untuk itu. Pertama, pasar sudah memperkirakan kabar ini dan sangat bijak mengizinkan Jobs beristirahat mengingat kondisinya yang sedang sakit dan perlu waktu untuk memulihkannya. Dan yang kedua, pasar berpikir bahwa Apple akan baik-baik saja tanpa Jobs.
Meski sudah tak lagi menjabat sebagai CEO, Steve Jobs masih akan mengawasi Apple, sebagai Chairman of the Board Apple. Hal itu pun sudah dinyatakan secara resmi oleh jajaran direksi Apple, termasuk dengan menunjuk Tim Cook sebagai CEO Apple berikutnya, menggantikan Jobs.
Steve Jobs Mundur, Samsung & HTC Untung Besar
Mundurnya Steve Jobs sebagai CEO Apple bisa saja memberikan keuntungan bagi Samsung Electronics dan HTC. Keduanya sama-sama pembesut smartphone asal Asia yang berlarut-larut terkungkung dalam sengketa hak paten dengan Apple. Demikian diprediksi para analis.
Akibat dari spekulasi ini, nilai saham Samsung dan HTC naik pada perdagangan di pasar saham Asia. Samsung yang juga menjadi kompetitor terkuat Apple mengalami kenaikan nilai saham sebesar 4,2 persen di Seoul, Korea Selatan sementara HTC, naik 5,1 persen di Taipei, Taiwan.
LG Electronics pun ikut mencicipi peningkatan harga saham. Di negara asalnya, Korea Selatan, saham LG naik 5,3 persen. Sebaliknya Apple, mengalami penurunan 5 persen akibat pemberitaan ini.
Bagi Samsung dan HTC, mundurnya Jobs secara langsung akan membuka jalan bagi dua raksasa pembuat smartphone di Asia itu untuk fokus pada pengenalan produk baru dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
"Sebagian manajemen Apple bergantung pada kharismatik sang pemilik perusahaan. Maka ketika dia keluar, Apple bisa saja kembali ke ambang permulaan," kata Mitsushige Akino, Direktur perusahaan investasi Ichiyoshi Investment Management di Tokyo, Jepang.
"Apple telah mencapai puncaknya dalam hal kapitalisasi pasar dan harga saham. Maka pengunduran dirinya ini bisa menjadi simbol untuk itu," tambahnya.
Analis lainnya, Seo Won Seok dari NH Investment & Securities di Seoul, Korea Selatan berpendapat, Tim Cook yang ditunjuk sebagai pengganti Jobs kemungkinan besar akan meningkatkan kualitas hubungan antara Apple dan Samsung, mengingat perusahaan ini adalah pembuat komponen utama iPhone dan iPad.
Namun demikian, tidak semua analis mengungkapkan pendapat senada. Arnout Van Rijn, Chief Investment Officer untuk Asia dari Robeco Group menyebutkan mundurnya Jobs tidak akan berpengaruh besar bagi Apple.
"Efek halo dari Apple masih sangat kuat, tidak sekedar bergantung pada keberadaan Jobs di sana," ujar pemilik saham Samsung dan HTC ini. Menurutnya, keluarnya Jobs sebagai CEO tidak akan memperkuat para kompetitornya seperti Samsung dan HTC.
Sementara itu, James Chung, juru bicara Samsung, menolak berkomentar soal mundurnya Jobs. Demikian juga juru bicara HTC, Winston Yung yang menjabat sebagai Chief Financial Officer, memilih untuk tutup mulut.
0 komentar:
Posting Komentar