Pages

Sabtu, 31 Maret 2012

77 Persen Konsumen Beli Produk Jika CEO Nge-tweet

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kajian dari eMarketer menunjukkan ada korelasi antara CEO yang ikut Twitter dan kenaikan pembelian sebuah produk. eMarketer menemukan fakta bahwa CEO yang rajin berkicau di dunia maya ternyata memberikan efek positif ketimbang CEO yang tidak ikut jejaring 140 karakter itu.
Survei yang dihelat oleh brandfog, perusahaan yang disewa eMarketer, dimulai pada akhir 2011. Hasilnya diluncurkan pada 12 Maret 2012 dengan temuan bahwa 82 responden mempercayai perusahaan yang pemimpinnya bergabung dengan sosial media.
Alasannya, mereka yakin jika CEO bergabung dengan sosial media, maka kemampuan mereka untuk menjangkau pemilik saham lainnya jauh lebih kuat. CEO yang rajin mengikuti sosial media dinilai mampu membangun hubungan baik dengan konsumen, pegawai, dan investor.
Sebanyak 77 persen responden bersedia membeli produk dari perusahaan yang bosnya ikut berkicau di Twitter. Alasannya, dari visi dan misi yang dibangun para bos melalui kanal sosial media, konsumen jadi tertarik dengan produk perusahaan itu.
Terakhir, 94 persen responden menyatakan CEO atau atasan yang bergabung di media sosial bisa meningkatkan 'brand image' produk mereka.
Brandfog dalam situsnya mensurvei ratusan pekerja dari aneka jenis perusahaan yang masuk 500 perusahaan terbaik versi Fortune.
Situs mediabistro menulis bahwa banyak bos yang masih enggan gabung karena mereka tidak nyaman berkicau di dunia maya.
Memang membutuhkan transparansi bagi setiap CEO yang bersedia memasuki Twitter. Sebab, sekali mereka berkicau tentang perusahaannya, akan banyak sekali tanggapan dari konsumen yang harus dijelaskan tentang produk maupun kebijakan perusahaan. Tapi inilah cara baru pemasaran di era 2.0
DIANING SARI

0 komentar:

Posting Komentar