Pages

Rabu, 21 Desember 2011

Internet Gratis ?

Barangkali susah di percaya - sesuatu yang hi-tech seperti Internet bisa diberikan percuma. Tapi kalau kita jeli dan memperhatikan sekeliling kita sebetulnya ada banyak hal yang kita bisa peroleh secara gratisan. Perhatikan televisi siaran swasta, radio siaran, beberapa majalah profesional pun dibagikan gratis, kadang-kadang pager, kadang-kadang handphone, kadang-kadang koran, flyer dari berbagai supermarket banyak sekali media yang dapat kita peroleh secara gratis.
Internet gratis juga bukan sesuatu yang mustahil. Coba perhatikan - sekarang banyak akses e-mail berbasis Web yang diberikan secara gratis, contoh yang sering digunakan seperti hotmail.com, yahoo.com, usa.net, qsl.net dan masih banyak lagi orang yang memberikan servis e-mail gratis. Web juga tidak kalah serunya ada banyak tempat meletakkan web gratisan - seperti geocities.com.
Baiklah mungkin kita di Indonesia biasa dengan e-mail dan Web gratis, bagaimana dengan ISP atau akses ke Internet - sekarang semua harus membayar ke ISP atau menggunakan telkomnet instan. Mungkinkah akses ke ISP jadi gratis? Kalau di dunia sekarang - di Inggris sudah ada akses Internet gratis, FreeNet di Amerika Serikat telah memberikan akses Internet secara gratis sejak tahun 80-an, di Singapore juga tampaknya telah terbentuk ISP yang bisa memberikan akses gratisan.
Kita bisa saja berargumentasi - lha itu kan negara maju. Di Indonesia kalau kita perhatikan ada sesuatu juga yang bisa kita peroleh gratis dari akses Internet. Contoh nyata di Indonesia - sekarang ada Warung Internet yang memberikan soft-drink gratis bagi pengunjungnya … ini awal yang lumayan lah. Artinya bukan mustahil Internet semakin hari semakin murah.
Bagaimana ini semua bisa terjadi? Internet dari sisi informasi-nya tidak berbeda terlalu jauh dengan bisnis media sebetulnya - apakah itu media televisi, media radio, koran / surat kabar. RCTI, ANTV, SCTV, IndoSiar, KOMPAS, Republika, Rase FM, OZ FM semua media sebagian besar hidup-nya dari iklan & bukan dari biaya yang ambil pembaca / pendengar / pemirsa-nya. Semakin banyak pendengar / pembaca-nya dari golongan tertentu - maka semakin mungkin untuk memperoleh iklan yang di arahkan ke golongan pembaca / pemirsa tertentu tersebut.
Hal yang sama terjadi di Internet juga rupanya, semakin banyak orang berkumpul di suatu tempat virtual di Internet semakin mahal tempat tersebut sebagai ajang iklan. Perhatikan hotmail.com, yahoo.com - praktis semua tempat yang banyak di kunjungi orang menjadi tempat paling banyak di pasangi iklan-iklan. Kita bicara disini dalam orde juta-an manusia yang mengakses hotmail.com / yahoo.com. Bagaimana dengan Indonesia tampaknya sekarang yang menikmati pemasukan iklan dalam jumlah besar tidak banyak - minimal kompas.com & detik.com masing-masing berkisar antara seratusan juta / bulan hingga puluhan juta / bulan - semua dari iklan - yah lumayan buat balik modal.
Jadi strategi-nya adalah bagaimana caranya mengumpulkan sebanyak mungkin orang, sukur-sukur kita bisa tahu bagaimana profile orang yang berkumpul itu - nah massa yang berkumpul ini urusannya bisa menghasilkan duit atau bisa juga di arahkan ke kepentingan-kepentingan lain (bisa ekonomi maupun politik) untuk media yang mengumpulkan massa tersebut. Tinggal pandai-pandainya media yang mengumpulkan massa tersebut untuk menjual massa-nya ke penyandang dana yang akan diuntungkan oleh kumpulan massa tersebut.
 

0 komentar:

Posting Komentar