Dalam dunia perdagangan seperti e-commerce, kepercayaan (trust) merupakan kunci utama terjadinya transaksi. Secara konvensional umumnya kita menggunakan berbagai teknik password & security yang di bangkitkan melalui data yang masukan ke komputer. Data tersebut umumnya di masukan secara manual menggunakan tangan.
Beberapa konsep telah dikembangkan untuk menjamin kepercayaan (trust) tersebut. Contoh yang sering kita kenal, ada konsep Certificate Authority(CA) yang merupakan badan autoritas yang melakukan registrasi identitas dari semua pelaku transaksi yang bisa di pertanggung jawabkan indentitasnya. Pengamanan Certificate Authority dilakukan dengan mekanisme penyandian / enkripsi yang bertumpu pada Public Key Infrastructure (PKI) yang menggunakan pasangan kunci (kunci public & kunci private) untuk menyandikan informasi yang akan dikirim.
Sialnya konsep CA & PKI ini, kita mengandalkan informasi identitas yang dimasukan secara manual kedalam sistem. Umumnya, tidak ada keterkaitan antara data di CA & PKI dengan data fisik (badan) dari pelaku transaksi. Hal ini agak menyulitkan karena seluruh proses akan sangat tergantung kepada keahlian si pelaku dalam menyimpan password / kunci private yang biasa digunakan dalam proses transaksi. Untuk mengatasi hal ini maka mulai berkembang pemikiran-pemikiran untuk menggunakan anggota badan sebagai komponen "password" untuk authentikasi dalam menjamin kepercayaan (trust). Hal ini tampak nyata sekali dalam pameran COMDEX di Las Vegas akhir tahun 2000 yang lalu dimana penulis berkesempatan untuk hadir atas sponsor dari rekan-rekan di Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO).
Biometric merupakan teknik authentikasi yang mengambil karakteristik fisik seseorang. Ada beberapa teknik yang sering digunakan dalam authentikasi biometric. Beberapa diantara-nya adalah:
0 komentar:
Posting Komentar