Pages

Sabtu, 24 November 2012

Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung

Berikut ini adalah rangkuman yang ada didalam peraturan pembebanan gedung di Indonesia.

Kombinasi Pembebanan :
- Pembebanan Tetap          : M + H
- Pembebanan Sementara  : M + H + A
                                            : M + H + G
- Pembebanan Khusus       : M + H + G
                                           : M + H + A + K
                                           : M + H + G + K
dengan,
M = Beban Mati, DL (Dead Load)
H = Beban Hidup, LL (Live Load)
A = Beban Angin, WL (Wind Load)
G = Beban Hidup, E (Earthquake)
K = Beban Khusus
Beban   Khusus,   beban   akibat   selisih   suhu,   pengangkatan   dan   pemasangan, penurunan pondasi, susut, gaya rem dari keran, gaya sentrifugal, getaran mesin.

Perencanaan komponen struktural gedung direncanakan dengan kekuatan batas (ULS), maka beban tersebut perlu dikalikan dengan faktor beban.

Pada   peninjauan   beban   kerja   pada   tanah   dan   pondasi,   perhitungan   Daya   Dukung   Tanah (DDT) izin dapat dinaikkan (lihat tabel).
Jenis Tanah Pondasi Pembebanan Tetap DDT izin (kg/cm2) Pembebanan Sementara kenaikan DDT izin (%)
Keras ≥ 5,0 50
Sedang 2,0 – 5,0 30
Lunak 0,5 – 2,0 0 - 30
Sangat Lunak 0,0 - 0,5 0
Note : 1 kg/cm2 = 98,0665 kPa (kN/m2)
Faktor keamanan (SF ≥ 1,5) tinjauan terhadap guling, gelincir dll. Beban Mati, berat sendiri bahan bangunan komponen gedung.

BAHAN BANGUNAN.
Baja          : 7.850 kg/m3
Batu Alam : 2.600 kg/m3
Batu belah, batu bulat, batu gunung (berat tumpuk) : 1.500 kg/m3
Batu karang (berat tumpuk)  : 700 kg/m3
Batu pecah : 1.450 kg/m3
Besi tuang  : 7.250 kg/m3
Beton (1)    : 2.200 kg/m3
Beton bertulang (2)  : 2.400 kg/m3
Kayu (Kelas I) (3)     : 1.000 kg/m3
Kerikil, koral (kering udara sampai lembap, tanpa diayak)  : 1.650 kg/m3
Pasangan bata merah  : 1.700 kg/m3
Pasangan batu belah, batu belat, batu gunung : 2.200 kg/m3
Pasangan batu cetak    : 2.200 kg/m3
Pasangan batu karang  : 1.450 kg/m3
Pasir (kering udara sampai lembap) : 1.600 kg/m3
Pasir (jenuh air)             : 1.800 kg/m3
Pasir kerikil, koral (kering udara sampai lembap) : 1.850 kg/m3
Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai lembap) : 1.700 kg/m3
Tanah, lempung dan lanau (basah) : 2.000 kg/m3
Tanah hitam                  : 11.400 kg/m3

KOMPONEN GEDUNG
Adukan, per cm tebal :
- dari semen : 21 kg/m2
- dari kapur, semen merah atau tras : 17 kg/m2
Aspal, termasuk bahan-bahan mineral tambahan,  per cm tebal : 14 kg/m2
Dinding Pas. Bata merah :
- satu batu         : 450 kg/m2
- setengah batu : 250 kg/m2
Dinding pasangan batako :
Berlubang :
- tebal dinding 20 cm (HB 20)  : 200 kg/m2
- tebal dinding 10 cm (HB 10)  : 120 kg/m2
Tanpa lubang
-  tebal dinding 15 cm  : 300 kg/m2
-  tebal dinding 10 cm  : 200 kg/m2

Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa penggantung langit-langit atau pengaku), terdiri dari :
- semen asbes (eternit dan bahan lain sejenis), dengan tebal maksimum 4 mm : 11 kg/m2
- kaca, dengan tebal 3 – 4 mm 10 kg/m2
Lantai kayu sederhana dengan balok kayu, tanpa langit-langit dengan bentang maksimum 5m : 40 kg/m2,
dan untuk beban hidup maksimum : 200 kg/m2
Penggantung langit-langit (dari kayu), dengan bentang maksimum 7 kg/m5m dan jarak s.k.s minimum 0,8 m
Penutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso per m50 kg/m2
Bidang atap
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso per m2      : 40 kg/m2
Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa gordeng  : 10 kg/m2
Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso dan beton, 24 kg/mtanpa adukan, per cm tebal
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) : 11 kg/m2

Catatan :
(1) Nilai ini tidak berlaku untuk beton pengisi
(2) Untuk beton getar, beton kejut, beton mampat dan beton padat lain sejenis, berat sendirinya harus ditentukan sendiri.
(3) Nilai ini adalah nilai rata-rata, untuk jenis kayu tertentu lihat Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.
Beban Hidup pada lantai gedung, sudah termasuk perlengkapan ruang sesuai dengan
kegunaan dan juga dinding pemisah ringan (q ≤ 100 kg/m'). Beban berat dari lemari arsip, alat dan mesin harus ditentukan tersendiri.
Tabel Beban Hidup pada Lantai Gedung.
a Lantai dan tangga rumah tinggal, kecuali yang disebut dalam b. 200 kg/m2
b Lantai dan tangga rumah sederhana dan gudang-gudang tidak penting yang bukan untuk toko, pabrik atau bengkel. 125 kg/m2
c Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoran, hotel, asrama dan rumah sakit. 250 kg/m2
d Lantai ruang olah raga 400 kg/m2
e Lantai ruang dansa 500 kg/m2
f Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk pertemuan yang lain dari pada yang disebut dalam a s/d e, seperti masjid, gereja, ruang pagelaran, ruang rapat, bioskop dan panggung penonton 400 kg/m2
g Panggung penonton dengan tempat duduk tidak tetap atau untuk penonton yang berdiri. 500 kg/m2
h Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam c 300 kg/m2
i Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam d, e, f dan g. 500 kg/m2
j Lantai ruang pelengkap dari yang disebut dalam c, d, e, f dan g. 250 kg/m2
k Lantai untuk:  pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang arsip, toko buku, toko besi, ruang alat-alat dan ruang mesin, harus direncanakan terhadap beban hidup yang ditentukan tersendiri, dengan minimum 400 kg/m2
l Lantai gedung parkir bertingkat:


- untuk lantai bawah 800 kg/m2

- untuk lantai tingkat lainnya 400 kg/m2
m Balkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus direncanakan terhadap beban hidup dari lantai ruang yang berbatasan, dengan minimum 300 kg/m2

Beban Hidup pada atap gedung, yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100 kg/m2 bidang datar.
Atap dan/atau bagian atap yang  tidak dapat dicapai  dan dibebani oleh orang, harus diambil yang menentukan (terbesar) dari:
  • Beban terbagi rata air hujan, Wah = 40 - 0,8 α
  • dengan α = sudut kemiringan atap, derajat ( jika α > 50o dapat diabaikan).Wah  = beban air hujan, kg/m2 (min. Wah atau 20 kg/m2).
  • Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya sebesar minimum 100 kg.
Balok   tepi   atau   gordeng   tepi   dari   atap   yang   tidak   cukup   ditunjang   oleh   dinding   atauvpenunjang   lainnya   dan   pada   kantilever   harus   ditinjau   kemungkinan   adanya   beban   hidup terpusat sebesar minimum 200 kg.

Beban Hidup  Horizontal perlu ditinjau akibat gaya desak orang yang nilainya berkisar 5% s/d 10% dari beban hidup vertikal (gravitasi).

Reduksi Beban Hidup  pada perencanaan  balok induk dan portal (beban vertikal/gravitasi), untuk   memperhitungkan  peluang   terjadinya  nilai   beban   hidup   yang   berubah-ubah,   beban hidup merata tersebut dapat dikalikan dengan koefisien reduks

Manajemen Bangunan dan Manajemen Konstruksi

Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi, Banyak sekali definisinya yang beredar tentangnya, tetapi akan saya coba menyederhanakan beberapa definisi yang baku tentang Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi :

Manajemen Proyek

  • Cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. 
  • Penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan ketrampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. 
  • Seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai dengan selesai proyek tersebut.
  • Gabungan antara sumber daya manusia, material, machine dan modal/biaya dalam suatu wadah organisasi untuk mencapai tujuan dalam sasaran dan mutu.
Kemajuan dan perkembangan dalam industri konstruksi khususnya, mendorong untuk melakukan beberapa pengelolaan manajemen yang dituntut memiliki Kinerja, Kecermatan, ke-Ekonomisan, Kecepatan, Ketepatan, Ketelitian serta Keamanan yang tinggi dalam mengelola sebuah proyek.

Manajemen suatu kegiatan baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu metode yang sudah teruji, sumber daya yang berkualitas dan penerapan ilmu pengetahuan yang tepat.

Sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara, dan dalam kurun waktu yang dibatasi.

Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan yang mendesak karena tuntutan pengembangan dari suatu lokasi tertentu ataupun hasil dari kemenangan mengikuti proses tender.

OK, disini Jenis proyek dikelompokkan berdasarkan komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya, yaitu :

1. Proyek konstruksi.
Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, jalan raya, dsb.

2. Proyek Industri Manufaktur.
Kegiatannya mulai dari merancang hingga terciptanya suatu produk baru.

3. Proyek Penelitian dan Pengembangan.
Melakukan penelitian dan pengembangan hingga tercuptanya sebuah produk tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu produk, pelayanan atau suatu metode tertentu.

4. Proyek Padat modal.
Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi dsb.

5. Proyek Pengembangan Produk Baru.
Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal.

6. Proyek Pelayanan Manajemen.
Berhubungan dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan produktivitas dari karyawan, dsb.

7. Proyek Infrastruktur.
Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.

Dalam Manajemen Proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki Keterbatasan, sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu dikelola dalam area Manajemen Proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.

Penjelasan diatas dapat dirangkum menjadi tiga bagian, Suatu Proyek agar bisa terlaksana dengan baik diperlukan :
1. Perencanaan
2. Penjadwalan
3. dan Pengendalian Proyek

Ketiganya akan saya jabarkan di artikel selanjutnya, sekaligus penjelasan untuk Manajemen Konstruksi dan Tutorial Penggunaan Microsoft Project untuk membantu dalam Proses Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek.

Terima Kasih ya..

Tutorial SAP bag.2

Program SAP2000 dibuat untuk menghitung sebuah struktur dengan mendukung berbagai desain kode untuk otomatisasi desain struktur beton, baja serta material yang lain secara nasional dan internasional terbaru. Seperti yang sudah saya jelaskan di Tutorial SAP2000 (bag.1). Kode desain ini bisa dikatakan sebagai Polisi perhitungan SAP2000, berarti anda Wajib memahami peraturan – peraturan yang sudah ditentukan untuk mendesain sebuah struktur.

Anda bisa tahu, “apakah struktur yang sedang saya desain ini aman untuk digunakan atau tidak?” , acuan untuk mengetahui bahwa desain tersebut memenuhi standar desain (Aman, Nyaman dan Ekonomis) adalah standar desain yang dikeluarkan langsung oleh CSI SAP2000 ini, dan akan saya share untuk teman – teman semua, karena saya sudah terdaftar sebagai member untuk CSI (Sepertinya begitu sih).

Teman – teman bisa "mempelajari" satu persatu, kemudian di Aplikasikan atau boleh juga hanya fokus untuk satu standar saja, itu semua tergantung pilihan. Tetapi saya TIDAK merekomendasikan teman – teman hanya untuk mempelajari satu jenis standar saja, Program SAP2000 saat ini mendukung kode desain (Standar) sebagai berikut :
  1. American Institute of Steel Construction’s “Allowable Stress Design and Plastic Design Specification for Structural Steel Buildings”, AISC-ASD (AISC 1989).
  2. American Institute of Steel Construction’s “Load and Resistance Factor Design Specification for Structural Steel Buildings”, AISC-LRFD (AISC 1994).
  3. American Association of State Highway and Transportation Officials’ “AASHTO-LRFD Bridge Design Specifications”, AASHTO-LRFD (AASHTO 1997).
  4. Canadian Institute of Steel Construction’s “Limit States Design of Steel Structures”, CAN/CSA-S16.1-94 (CISC 1995).
  5. British Standards Institution’s “Structural Use of Steelwork in Building”, BS 5950 (BSI 1990).
  6. European Committee for Standardization’s “Eurocode 3: Design of Steel Structures Part 1.1: General Rules and Rules for Buildings”, ENV 1993-1-1 (CEN 1992).
List Download :
  1. Introduction Steel Design Manual : (Table of Contents, Introduction – Overview, Design Algorithms, Design Load Combinations, Design and Check Stations, P- Effects, Element Unsupported Lengths, Effective Length Factor (K), Choice of Input Units). -download-
  2. Design for AISC-ASD89 : ( Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Stresses, Calculation of Allowable Stresses, Calculation of Stress Ratios). -download-
  3. Design for AISC-LRFD93 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Nominal Strengths, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  4. Design for AASHTO 1997 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Nominal Strengths, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  5. Design for CISC94 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Factored Strengths, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  6. Design for BS 5950 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections,
    Calculation of Factored Forces, Calculation of Section Capacities, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  7. Design for EUROCODE 3 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Section Resistances, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  8. Design Output (Graphical Display of Design Output, Tabular Display of Design Output, Member Specific Information). -download-
Didalam setiap Standar terdapat Description of Notations (Keterangan Notasi) jadi tidak perlu mencari lagi maksud dari Symbol – Symbol didalam rumusnya, Definition of Geometric Properties (gambar profil dan keterangannya), Penurunan rumus – rumus sampai dengan rumus bakunya. jadi disinilah tempat yang paling pas untuk belajar.

Kumpulan Artikel Teknik Sipil

Kita tentu semua tahu, di Indonesia terdapat ratusan Prodi Teknik Sipil di berbagai Universitas, Satu Universitas dalam satu tahun bisa menghasilkan ribuan lulusan mahasiswa teknik sipil baru, bisa dibayangkan betapa banyaknya lulusan yang serupa dengan kita, dan didalamnya pasti terdapat persaingan – persaingan yang hebat.

Logikanya, jika kita menguasai Teori Beton tingkatan expert, apakah kita yakin diluar sana tidak ada yang mempunyai kemampuan sama dengan kita? tentu saja banyak kan? untuk itulah pentingnya kita Fokus dalam suatu hal, mendalami lebih dalam lagi dengan apa yang sedang kita pelajari, sediakan waktu tersendiri untuk ini.

Di Artikel berikut ini adalah salah satu fundamental didalam prodi Teknik Sipil, tentang Dasar – Dasar ilmu Teknik Sipil, seingat saya materi ini diperoleh pada saat – saat semester 1 dan dua, jika anda sekarang sedang kuliah dan baru di semester – semester awal, seriuslah mendalami dasar – dasar materi ini, kenapa? karena ini merupakan pondasi anda untuk semester – semester selanjutnya, anda boleh santai – santai di semester akhir jika pondasi anda di semester awal bagus dan kuat, percayalah!

Materi yang akan saya share tentang Istilah – Istilah Dalam Struktur Beton, Teori Struktur Beton 1 dan Beton 2, Desain Pelat Lantai Beton, Desain Pondasi Beton, Dan Desain Balok Lantai Beton. Satu hal harapan saya, bisa berguna untuk temen – temen yang sedang study sekarang.

  1. Istilah – istilah Dalam Struktur Beton meliputi definisi dari : Agregat, Beton (Beton Bertulang, Beton-Normal, Beton Praktekan, Beton Pracetak, Beton Ringan Struktur, Beton Polos, dll), Berat Jenis, CGS, Dowel, Deking, Faktor Air Semen (Fas), Konstruksi Batu, Konstruksi Beton, Mks, Perancah (Scaffolding), Sengkang, Segregasi, Tulangan, Tulangan Polos, dan Tulangan Deform. – download detail --

  2. Daftar Terjemahan Dalam Struktur Beton diantaranya : Accelerator, Admixture, Additive, Bouwplank, Barsteel, Box, Bucket Tower Crane, Bleeding, Bendraat, Batching Plant, Conveyor, Cofferdam, Cast in situ, Doka, Hoist, Mold, Mix Design, Post-Tension, Retarder, Rapid Klam, Speady, Slump, Shear Connector, Strands, Sand Blasting, Shop Drawing, Site-Plan, Wires, dan Workability. – download detail --

  3. Teori Struktur Beton 1 dan Beton 2 yang akan menjabarkan : PERENCANAAN GESER DAN TORSI BALOK (Identifikasi jenis torsi, Menentukan kuat momen torsi nominal (Tn), Bila Puntir Murni + Geser + Gaya Aksial, Menghitung perbandingan luas tulangan torsi dan jarak sengkang, Menentukan tulangan geser + torsi, Menentukan tulangan torsi memanjang, dan Kriteria tulangan geser dan torsi), PERENCANAAN KOLOM TUNGGAL (Perencanaan Kolom Pendek, dan Kolom Langsing). – download detail --

  4. Desain Pelat Lantai Beton meliputi : Beban Mati, Beban Hidup, Beban Ultimit, Kondisi Batas, Momen Ultimit, Tulangan Lx, Tulangan Ly, Kontrol Mn, dan Tulangan bagi / susut. download detail --

  5. Desain Pondasi Beton akan membahas : Geser 1 Arah, Geser 2 Arah, Tulangan Lentur, dan Cek Beam Joint Kolom. – download detail --

  6. Desain Balok Lantai Beton yang isinya : DESAIN TULANGAN RANGKAP (Tulangan Desak, Tulangan Tarik, dan Kontrol Momen), MOMEN KAPASITAS (Momen Kapasitas Negatif dan Momen Kapasitas Positif). – download detail --
Yang saya jabarkan diatas adalah dasar – dasar pengetahuan untuk memperluasan wawasan kita tentang istilah – istilah didalam perhitungan konstruksi dan pada saat eksekusi pekerjaan konstruksi itu sendiri.

Tutorial SAP 2000


Sebelum memasuki materi tentang SAP, saya akan sedikit bercerita sebagai awal semangat di "Tahun 2010" ,
Ada teman saya yang kebetulah masih muda (seperti saya lah, hehe...) yang bekerja di sebuah perusahaan raksasa Oil and Gas di Indonesia, dalam waktu 1 tahun kemarin beliau berhasil memimpin ratusan bahkan ribuan karyawan dengan baik, dengan rendah hati, sehingga sekarang beliau menjadi top management di Perusahaan tersebut, dan ternyata lagi beliau juga berhasil menyelesaikan studynya untuk jenjang Master, dan dari cerita beliau, beliau juga mempunyai sebuah perusahaan kecil - kecilan di jakarta, tapi menurut saya itu tidaklah kecil, dan hebatnya lagi beliau juga mempunyai keluarga yang harmonis, bisa menjadi kepala keluarga yang disayangi keluarganya, Apakah itu hanya "kebetulan" semata? Tidak!!, 
Tetapi Hebatnya lagi saya juga mempunyai teman, yang dalam 1 tahun kemarin jangankan mengurus orang lain, untuk mengurus dirinya sendiri aja tidak beres - beres, kalau bertemu dengan teman - temannya yang dia bicarakan hanya keluhan - keluhan dia saja,
mereka sebenarnya tidak berbeda, dalam 1 hari mereka juga mempunyai 24 jam, mempunyai waktu yang sama, tetapi kenapa pencapainnya berbeda?
"ITU HANYA MASALAH BAGAIMANA MEREKA MENGHARGAI WAKTU" kita sama - sama memiliki waktu dalam 1 hari 24 jam, tetapi tidak semua dari kita bisa menghargai waktu tersebut dengan baik, so Gunakanlah waktu sebaik - baik mungkin,
Amat sangat jarang sekali orang - orang yang sukses ketika dia bekerja, belajar, sambil mengerjakan hal lain, contohnya bekerja sambil ber-Facebook, sambil download mp3, sambil melihat - lihat gambar yang indah, hal - hal itu boleh dilakukan tetapi dalam waktu - waktu tertentu, jangan biarkan FOKUS anda pada pekerjaan  hilang hanya karena ingin iseng - iseng melakukan hal - hal tersebut. sediakanlah waktu tersendiri untuk itu, dan juga sediakanlah waktu tersendiri untuk membaca materi blog CEC ini. hehehe...
 Ok, Ilmu Teknik Sipil khususnya struktur tidak akan lepas dari sebuah software perhitungan yang bernama SAP (Structural Analysis Programme), sampai hari ini Software SAP 2000 yang saya temui sudah versi ke-14 jadi bagi anda yang masih menggunakan versi 11, berarti anda ketinggalan kereta, tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah bagaimana anda bisa mengoperasikan software dasar dari SAP 2000 tersebut. dan bisa mem-validasi apakah software yang anda gunakan mengeluarkan data output yang benar, karena itu mutlak hukumnya bagi seorang engineer untuk mengetahuinya, mengutip kata dari dosen saya, "Komputer itu hanya sebuat Alat saja, Jika yang kamu masukan sampah maka yang keluar juga sampah". nah untuk itulah kita dituntut untuk mengetahu apakah data input yang kita assign dalam SAP2000 tersebut tepat.
Berikut adalah beberapa panduan bagi anda yang ingin mendalami software SAP2000, ada beberapa kasus/problem yang ada, mungkin ada beberapa yang anda butuhkan atau mungkin semua, silahkan download saja, tentu saja free, karena sebagai anniversary di awal tahun 2010.

  1. Problem A - Concrete wall and steel frame ... Download
  2. Problem B - Concrete wall ... Download 
  3. Problem C - Truss Frame ... Download 
  4. Problem D - Inclined Support ... Download 
  5. Problem E - Steel Rods ... Download 
  6. Problem F - Wall Resisting Hydrostatic Pressure ... Download 
  7. Problem G - Frame with Support Displacement ... Download 
  8. Problem H - Reinforce for Concrete Beam ... Download 
  9. Problem I - Prestressed Concrete Beam ... Download 
  10. Problem J - Beam on Elastic Foundation ... Download 
  11. Problem K - Steel Moment Frame ... Download 
  12. Problem L - Periodic Loading ... Download 
  13. Problem M - Flate plate in the X Y plant ... Download 
  14. Problem N - Frame shear wall interaction ... Download 
  15. Problem O - Isolated Building Non Liniear Time History Analysis ... Download 
  16. Problem P - Critical Buckling Loads ... Download 
  17. Problem Q - Three Frames ... Download 
  18. Problem R - Bridge With Moving Loads ... Download 
  19. Problem S - Finite Element Model of Steel Beam with Web Opening ... Download 
  20. Problem T - Dome Cyclindrical Structure ... Download 
  21. Problem U - Barrel Voulted Structure ... Download 
  22. Problem V - Temparture Loading ... Download 
  23. Problem W - SImple Beam with Trapozoidal Load ... Download 
  24. Problem X - Through Truss Bridge ... Download 
  25. Problem Y - Response Spectrum Analysis for Single Degree of Freedom ... Download 
  26. Problem Z - Response Spectrum Analysis ... Download 
Untuk bagian pertama ini saja, dalam waktu dekat, jika tidak ada aral-melintang akan saya upload standard yang digunakan untuk mendesain struktur baja dan beton menggunakan SAP2000, yaitu ACI, ASD, dan LRFD.

SNI Untuk Perencanaan Bangun Gedung

Apa yang spesial dari postingan kali ini? ya, ada. Apa itu? silahkan baca sampai selesai yah,

SNI atau Standar Nasional Indonesia merupakan standar paling baku yang kita gunakan untuk mendesain struktur, itu kalau bagi kita engineering. SNI sendiri cakupannya sangat luas tidak hanya masalah struktur atau teknik sipil tetapi dari segala aspek bidang.

SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN. hanya saja tidak dibagikan secara free, sampai sekarang yang saya ketahui sangat sulit sekali memperoleh SNI tersebut. Padahal kita sendiri sebagai Warga Negara Indonesia seharusnya diberikan akses untuk mempunyai SNI, toh kita gunakan untuk bangsa kita juga,

Saya kurang mengerti kenapa SNI susah sekali diperolehnya, khususnya untuk masalah desain Teknik Sipil, tapi Tidak untuk Blog ini. Begitu banyak permintaan di email kami tentang SNI ini, sebagai komitmen awal dari CEC (Civil Engineering Community) yaitu membantu para engineering muda khususnya untuk menjadi seorang Engineering yang betul - betul Expert, saya sendiri juga masih dalam proses belajar. Tapi tidak ada salahnya kita berbagi Ilmu.

Ok. SNI yang akan saya Share ada 3, yaitu :
  1. SNI-1726-2002 - Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
  2. SNI-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
  3. SNI-2847-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
Mungkin anda yang sudah expert dibidang engineering sudah punya salah satunya atau mungkin semuanya, selamat! anda tinggal mendalami saja, tapi bagi anda yang belum silahkan anda mendownload nya diblog ini, bagi anda yang sudah menjadi member blog ini anda bisa membuka dengan password yang telah kami kirim ke email pribadi anda, tetapi bagi anda non member dari blog ini silahkan daftarkan email anda untuk memperoleh passwordnya, mudah, dan cepat tanpa biaya sama sekali.

 Jika anda ingin Mendownload SNI tersebut silahkan Klik Link Dibawah ini:
  1. SNI-1726-2002
  2. SNI-1729-2002
  3. SNI-2847-2002
Selamat mendownload dan mengaplikasikan untuk desain ataupun untuk studi anda.
(bagi anda yang kesulitan mendownload silahkan Register Disini)

Salam,
Civil Engineering Community

Rencana Anggaran Biaya

Bagaimana kabar anda temen-temen engineering? saya harap selalu semangat yah, karena sudah lama sekali saya tidak berbagi info dan kasus tentang Teknik Sipil.

Karena load pekerjaan yang semakin crowded dan  keasyikan menyimak kasus cicak vs buaya, yang semakin membuat banyak pertanyaan dibenak saya, "Siapa sih sebetulnya yang benar?? , KPK, Polri, Kejaksaan, atau orang yang sengaja membuat konspirasi itu?" semua memberikan alibi yang masuk akal. kita sebagai masyarakat cukup bertugas menjaga kerukunan masyarakat kita saja, biarkan saja mereka yang berdebat, beradu argumen  dan mengakui kebenaran mereka sendiri - sendiri. harapan saya Indonesia tetap menjadi negara Hukum yang kuat dan tidak mudah diIntervensi oleh pihak manapun.

Kembali ke permasalahan Engineering,
Saya yakin, artikel ini adalah salah satu yang temen-temen tunggu untuk menjadi seorang Engineer. khususnya yang berkonsentrasi dibidang Manajemen Konstruksi. artikel ini adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk proyek konstruksi dan instrumentnya.

Saya betul-betul mempersiapkan format RAB tersebut sesempurna mungkin, yang mudah dipahami, mudah untuk dirubah sesuai  proyek yang sedang anda kerjakan, RAB tersebut saya adopsi dari SNI, akan tetapi untuk permasalahan Harga satuan saya sesuaikan dengan yang berada dilapangan sekarang.

RAB ini menggunakan analisa BOW, sehingga semua koefisien sudah tersaji disitu. anda tinggal merubah harga satuan (Jika Perlu) sesuai dengan harga satuan didaerah tempat anda mengerjakan proyek, atau anda tinggal merubah volume pekerjaan sesuai dengan pekerjaan yang sedang anda kerjakan.

Rencana Anggaran Biaya tersebut bisa anda Download disini... jika ada pertanyaan ataupun kritik dan saran bisa anda comment ataupun langsung email kesaya.

Daftar SNI Teknik Sipil



Didalam Sitemeter saya, banyak teman - teman dari Teknik Sipil mencari Artikel yang berhubungan dengan SNI bangunan, saya harap SNI dibawah dapat membantu teman - teman semua dalam mendesain sebuah bangunan, tabel dibawah adalah rangkuman yang pertama, untuk rangkuman yang kedua segera saya buat, kalau teman - teman menginginakn file nya bisa langsung direct ke email saya,
NO.
JUDUL STANDARD
NOMOR STANDARD
RUANG LINGKUP
1
Metode Pengujian Kekakuan Tekan dan Kekakuan Geser Bantalan Karet Jembatan
SNI 03-3966-1995
Metode ini digunakan untuk menentukan kekakuan tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan


Metode Pengujian Karet Spon Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai Pada Konstruksi Beton
SNI 03-4429-1997
Metode ini digunakan untuk memperoleh data pada mutu karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar muai konstruksi beton.
3
Metode Pengujian Bantalan Karet Untuk Perletakan Jembatan
SNI 03-4801-1998
Metode ini digunakan untuk pengujian bantalan karet jembatan yang polos maupun berlapis.
4
Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang sampai dengan 25 meter untuk BM 70
SNI 03-1747-1989
Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" kelas Beban BM 70 (70 % pembebanan BM)
5
Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang sampai dengan 25 meter untuk BM 100
SNI 03-1748-1989
Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" kelas Beban B.M 100 (100% pembebanan BM ).
6
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 10 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2451-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 10 m.
7
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 11 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2532-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 11 m
8
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 12 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2533-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 12 m
9
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 13 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2534-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pe-mbangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 13 m
10
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 14 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2535-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 14 m
11
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 15 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2536-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang
15 m
12
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 16 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2537-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 16 m
13
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 17 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2538-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 17 m
14
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 18 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2539-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memu-dahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghe-matan pada jembatan sederhana bentang 18 m
15
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 19 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2540-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 19 m
16
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 20 meter dengan Pondasi Tiang

Pancang.
SNI 03-2541-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 20 m
17
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 21 meter dengan Pondasi
Tiang Pancang
SNI 03-2542-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 21 m
18
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 22 meter dengan Pondasi Tiang
Pancang
SNI 03-2543-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhan bentang 22 m

Metode Dalam Analisis Struktur 1

Analisis struktur merupakan hal yang utama perlu diketahui dari seorang engineering, karena dasar dari ilmu teknik sipil adalah analisis struktur, baik analisis struktur 1, 2 , 3, 4 dan 5. masing - masing harus dikuasai dengan baik jika ingin menjadi engineering sejati, :-D.

Beberapa metode dalam penentuan gaya-dalam analisis struktur 1,
Untuk memenuhi syarat-syarat stabilitas, kekuatan, dan kekakuan yang ditetapkan pengaruh-pengaruh gaya-dalam pada suatu struktur dan terhadap komponen-komponennya serta sambungannya yang diakibatkan oleh beban-beban yang bekerja harus ditentukan melalui analisis struktur dan dengan salah satu metode berikut ini :
1. Analisis elastis
2. Analisis plastis
3. Analisis non-konvensional lainnya yang telah baku dan telah diterima secara umum.



a. Komponen struktur tak-bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya dikekang secara efektif. Hal ini berlaku pada rangka segitiga dan rangka batang atau pada rangka dengan kekakuan bidangnya diberikan oleh bresing diagonal, atau oleh dinding geser, atau oleh pelat lantai atau pelat atap yang menyatu dengan dinding atau sistem bresing paralel terhadap bidang tekuk komponen struktur;


b. Komponen struktur bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya tidak dikekang. Komponen struktur tersebut biasa dijumpai pada struktur yang mengandalkan mekanisme lentur untuk mengendalikan goyangan.




c. Bentuk-bentuk struktur pada analisis struktur

Pendistribusian pengaruh gaya-dalam kepada komponen-komponen struktur dan sambungan-sambungan pada suatu struktur ditetapkan dengan menganggap salah satu atau kombinasi bentuk-bentuk struktur berikut ini :

1. Kaku
2. Semi Kaku
3. Elastis

Suatu struktur dianalisis sebagai suatu kesatuan kecuali untuk:

  1. Struktur-struktur beraturan dapat dianalisis sebagai rangkaian suatu rangka dua dimensi, dan analisis struktur dilakukan masing - masing untuk dua arah yang saling tegak lurus, kecuali bila terjadi redistribusi beban yang besar di antara rangka-rangkanya;
  2. Untuk beban vertikal pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi yang dilengkapi dengan bresing atau dinding geser untuk memikul semua gaya-gaya lateral, setiap lantai bersama-sama dengan kolom-kolom tepat di atas dan di bawahnya dapat dianalisis secara terpisah; ujung-ujung jauh kolom dapat dianggap terjepit.
Bila balok-balok lantai pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi dianalisis secara terpisah maka momen lentur pada tumpuan dapat ditetapkan dengan menganggap bahwa lantai tersebut terjepit pada suatu tumpuan di ujung jauh bentang berikutnya, asal saja lantai tersebut bersifat menerus pada tumpuan yang dianggap terjepit.

Standard Pengeatan

Didalam sebuah proyek konstruksi terutama didalam finishing strukturnya, maka proyek tersebut tidak akan jauh dari pengecatan, tetapi dalam pengecatan kita harus menggunakan standard yang ada.

Disini saya akan membagikan standard yang sering saya gunakan untuk melaporkan desain, warna cat apa yang akan digunakan, saya terbiasa menggunakan RAL.

RAL (color space system), RAL adalah sistem pencocokan warna yang digunakan di Jerman. RAL mengacu pada sistem CLASSIC RAL, terutama digunakan untuk lapisan pernis dan bubuk.


1. RAL CLASSIC
Pada tahun 1927 RAL (Reichsausschuß für Lieferbedingungen und Gütesicherung) "(Komisi Negara untuk Pengiriman Syarat dan Jaminan Mutu) menemukan sebuah koleksi 40 warna dinamakan "840 RAL". Sebelum itu produsen dan pelanggan harus pertukaran sampel untuk menggambarkan sebuah warna, sedangkan dari itu mereka akan bergantung pada angka.

Pada tahun 1930 berubah seragam untuk empat digit dan koleksi itu diganti namanya menjadi "840 RAL R" (R untuk direvisi). Dengan terus-menerus ditambahkan ke koleksi, itu direvisi lagi pada tahun 1961 dan berubah menjadi "840 RAL HR", yang terdiri dari 210 warna dan sedang digunakan untuk hari ini. Tahun 1960-an diberi warna nama-nama tambahan untuk menghindari kebingungan dalam kasus dialihkan digit.

Sebagai "840 RAL HR" hanya ditutupi cat matte tahun 1980-an melihat penemuan "841 RAL-GL" bagi permukaan mengilap, terbatas pada 193 warna. Sebuah kriteria utama untuk warna dalam CLASSIC RAL koleksi adalah menjadi yang "terpenting". Oleh karena itu sebagian besar warna dalam hal ini digunakan pada peringatan dan rambu lalu lintas atau yang didedikasikan untuk pemerintah lembaga dan pelayanan publik (misalnya: RAL 1004 - Swiss Postal Service, RAL 1021 - Austria Postal Service, RAL 1032 - Jerman Postal Service). Digit pertama berkaitan dengan keteduhan warna: 
2. RAL F9
Koleksi ini, yang mengikuti penamaan RAL CLASSIC, diciptakan pada tahun 1984. Itu hanya terdiri dari 3 warna (RAL 6.031 - perunggu, RAL 8.027 - kulit, RAL 9.021 - tar), yang digunakan oleh militer Bundeswehr kamuflase coating. 

3. RAL DESIGN
Pada tahun 1993 sebuah sistem pencocokan warna baru diperkenalkan, disesuaikan dengan kebutuhan arsitek, perancang dan pengiklanan. Ini dimulai dengan 1688 warna dan direvisi untuk 1625 warna. Bertentangan dengan sistem sebelumnya RAL fitur DESAIN tanpa nama dan penomoran mengikuti skema yang didasarkan pada ruang warna CIELAB. Setiap warna diwakili oleh 7 digit, yang dikelompokkan dalam rangkap tiga dan 2 pasang, mewakili rona, kecerahan dan saturasi. Warna RAL RAL DESIGN CLASSIC dan tidak berpotongan. 

4. RAL EFFECT
EFEK RAL padat terdiri dari 420 warna dan, 70 metalik warna. Ini adalah koleksi pertama dari RAL harus didasarkan pada sistem cat ditularkan melalui air. Terbuat dari logam berat seperti timah, cadmium dan chromates. Yang baru dikembangkan, multifungsi warna kipas ganda RAL E2 menggarisbawahi karakter RAL EFFECT. EFEK RAL eko-efisien memungkinkan produksi warna untuk semua cat dan pernis produsen. 

5. RAL DIGITAL
Software untuk arsitek, interior dekorator dan semua orang yang berurusan dengan warna dalam cara yang kreatif. Ini ingintegrasikan warna RAL CLASSIC, RAL EFFECT dan RAL DESIGN ke grafis dan CAD programms. 

6. RAL Colour Feeling
"Warna 09/10" dirancang sebagai alat perencanaan profesional untuk desainer, arsitek, interior desainer, interior dekorator dan pelukis. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi sumber inspirasi tentang bagaimana untuk secara kreatif mengkombinasikan tren utama warna untuk dua tahun mendatang.

Jika ingin mengetahui Standard warna yang ada dan kode pewarnaan, silahkan download disini.

Gedung Apakah yang tertinggi di era 2009 ?


Gedung Tertinggi Di Dunia…
Sedang dalam tahap Konstruksi, Burj of Dubai di Emirat Arab adalah Struktur Gedung terakhir tertinggi yang berdiri diatas tanah, Menjulang tinggi 604.9 m (1.985 ft). Jika selesai, Ketinggian Gedung ini rencana akan mencapai 800 m (2.625 ft). Gedung ini diperkirakan akan selesai sekitar Bulan Desember 2008. berarti sekarang dalam tahap penyelesaian
Gedung Pencakar Langit tertinggi sekarang ( Lima gedung tertinggi di dunia ) yang terkemuka dibanding dengan konstrksi yang sedang dilakukan Burj of Dubai dapat dillihat seperti gambar dibawah ini.
Dewan “Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) mendefinisikan empat kategori pengukuran didalam Gedung tertinggi didunia. Ketinggian untuk puncak struktur dan arsitektur (termasuk Menara dan puncak, tetapi tidak untuk antenanya).
  1. Tiang atau Tiang Bendera
  2. Ketinggian Lantai kerja tertinggi
  3. Ketinggian Atap Tertinggi
  4. Ketinggian dari Antena

Kita Berharap Indonesia segera bisa menyusul,
Monas kalau tidak salah hanya 100 an Meter yah??


-Feri Noviantoro-

Apa itu Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar.


Cabang-cabang Ilmu Teknik Sipil :
1. Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
2. Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
3. Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
4. Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, dam, irigasi, waduk/bendungan, kanal.
5. Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
6. Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
7. Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).

Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.

Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proyek.

Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai resiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.